Perilaku Masyarakat Indonesia Pasca Proklamasi - Ruang Bimbel
Keberadaan internet membuat siapapun bisa dengan mudah mengakses setiap informasi yang ada di dunia, baik itu yang berupa video, atau pun tulisan seperti yang tertuang dalam situs ini. Baiklah, sepertinya cukup basa-basinya, biar gak kelamaan yuk langsung kita simak saja pembahasan atau uraian lengkap terkait Perilaku Masyarakat Indonesia Pasca Proklamasi dibawah ini.
Penjelasan Lengkap Perilaku Masyarakat Indonesia Pasca Proklamasi
Perilaku Masyarakat Indonesia Pasca Proklamasi – Hai sobat ruangbimbel.co.id. di artikel sebelumnya kita sudah membahas artikel mengenai Pengertian Besaran : Pengukuran dan Vektor. maka kali ini kita bakal membahas artikel mengenai Perilaku Masyarakat Indonesia Pasca Proklamasi. Nah langsung aja yuk simak artikel ini beserta ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pasca Proklamasi
Kehidupan berbangsa dan bernegara memengaruhi pembentukan pola perilaku masyarakat.
Di awal kemerdekaan, masyarakat Indonesia memiliki perilaku penuh gairah untuk membangun Negara, Kebangsaan menyandang identitas sebagai bangsa merdeka dan Negara berdaulat telah mendorong terjadinya interaksi antar berbagai suku bangsa dalam semangat kesatuan dan persatuan.
Hal ini kemudian tercermin dalam lambing Negara dengan kalimat Bhineka Tunggal Ika, wilaupun berbeda tetap satu jua.
Kebanggaan atas perjuangan mendirikan dan mempertahankan kemerdekaan, keinginan untuk tampil sebagai bangsa yang dikenal dan dihormati dunia, telah membawa masyarakat untuk mengembangkan perilaku kebersamaan.
Mereka cendrung tidak mempertajam perbedaan latar belakang suku, agama, pendidikan dan sebagainya. Menjadi manisia Indonesia adalah tujuan yang ingin dicapai bersama. Pada masa itu.
Perpaduan berbagai ragam budayapun dicari dan diusahakan bersama. Dengan falsafah gotong royong semangat persatuan dan kesatuan, pembangunan Negara mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
Perilaku Masyarakat Indonesia Masa Orde Baru
Di antara tahun 1959 – 1965 Indonesia berada di bawah pemerintahan rezim Orde Lama. Setelah itu dari pemberontakan PKI 1965 dan pembubaran partai tersebut pada tahun 1966, muncullah arah baru dalam pembentukan perilaku masyarakat Indonesia. Masa itu dikenal sebagai Orde baru yang mengarahkan pembangunan di bidang ekonomi sebagai focus utama.
Pada masa Orde Baru, diterapkan sistem ekonomi terbuka yang memungkinkan masuknya modal asing berciri kapitalisme. Sejalan dengan perkembangan ini, maka sikap dan gaya hidup masyarakat Indonesia seolah dipaksa masuk ke dalam persaingan global yang berciri kapitalisme tersebut. Kehidupan perekonomian masyarakat berangsur – angsur berubah dari agraris menjadi indutri, termasuk industry pariwisata.
Perkembangan tersebut ternyata diikuti pula dengan perubahan besar tatanan kehidupanmasyarakat. Sejak saat itu, uang dan kekayaan menjadi symbol status dalam system kapitalis. Tatanan kehidupan tidak lagi diukur pada kualitas manusia, melainkan pada jumlah harta yang dimiliki yang disebut sebagai materialistic. Kemudian, kejujuran tidak lagi menjadi keluhuran perilaku, Sisi lainnya yakni mulai tumbuh semangat individualistis, terutama terjadi di kota – kota besar.
Kapitalis ternyata bukan sekedar system perekonomian belaka, melainkan telah merambah dan mencampuri nilai – nilai kehidupan. Pada waktu itu, banyak bermunculan manusia yang materialistis, individualistis, dan selalu bersaing untuk menjadi pemenang dengan mengalahkan pesaing lainnya.
Akibatnya, manusia terbiasa sikut sana sikut sini, Banyak orang menempuh jalan pintas demi meraih kekayaan dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Perilaku mereka sama buruknya dengan perilaku menipu, mencuri, dan merampok.
Mereka yang tidak dapat melakukan cara – cara tersebut tetap terimbas oleh kehidupan kapitalis. Akibat bagi kelompok ini adalah perilaku yang menunjukkan perasaan tertekan (stress), depresi, bunuh diri, melarikan diri ke pemakaian obat – obatan, dan minuman keras, sebagian lain dari kelompok ini mengembangkan perilaku yang apatis (tidak peduli). Mereka hanya berperan sebagai penonton pasif dan mencoba bertahan dengan apa yang dimiliki dan dapat dilakukannya.
Perilaku Masyarakat Indonesia Masa Reformasi
Melihat Perilaku masyarakat masa reformasi itu kehidupan masyarakat dalam masa Orde Baru dengan berbagai macam kepentingan dan kebutuhan kemudian memunculkan era reformasi yang ditandai bergesernya Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia setelah berkuasa selama 32 tahun. Seiring dengan peristiwa itu, wajah masyarakat pun muncul beraneka ragam dan berubah bentuk. Demontrasi , pembentukan partai – partai baru, penjarahan, aksi kriminalitas, doa bersama , tuding menuding, serta menghujat dan dihujat mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia pada masa ini.
Kondisi dan situasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dirasakan dalam keadaan terpuruk itu menjadi bertambah sulit proyeksi kedepannya. Hal ini disebabkan perilaku yang tampil di masyarakat tidak lagi mencerminkan kepedulian terhadap hukum dan aturan kehidupan bersama yang menimbulkan ketentraman dan kenyamanan.
Contoh – contoh Perilaku Masyarakat Akibat Perubahan Sosial Budaya.
Perilaku masyarakat akibat perubahan sosial budaya dapat bersifat negative dan positif. Berikut ini merupakan contoh – contoh perilaku negative dan positif masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya.
Contoh Perilaku Masyarakat yang Cenderung Negatif
Kenakalan remaja
Perubahan sosial budaya dapat memengaruhi perilaku remaja dewasa ini, Banyaknya informasi, terutama dari Negara Barat yang masuk melalui media massa mengakibatkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku remaja. Remaja kini lebih bersifat permisi (menerima) terhadap segala perubahan. Berani mengemukankan pendapat, dan memberontak terhadap segala hal yang tidak berkenan di hati.
Parahnya lagi, perkelahian antar kelompok atau antar geng yang sering terjadi di Amerika dan Negara – Negara Barat Lainnya kemudian menjadi tren tersendiri bagi golongan remaja. Fakta ini ditunjukkan dengan maraknya aksi tawuran antar pelajar di kota – kota besar. Demikian pula dengan penyalagunaan obat – obat terlarang banyak dilakukan para remaja dewasa ini untuk menunjukkan rasa solidaritas sesame. Akibatnya, masalah kenakalan remaja dewasa ini untuk menunjukkan rasa solidaritas sesame. Akibatnya, masalah kenakalan remaja makin hari makin meresahkan masyarakat, serta merepotkan orang tua dan aparat keamanan.
Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih
The post Perilaku Masyarakat Indonesia Pasca Proklamasi appeared first on RuangBimbel.co.id.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment