Pengertian Cuaca - Pak Dosen
Memang cukup menarik bila kita membahas mengenai Pengertian Cuaca terlebih untuk Anda yang saat ini memang sedang mencarinya. Seperti yang tertulis pada judul kita akan membahas tentang "Pengertian Cuaca" secara lengkap, mulai dari awal hingga akhir dan kami menyusunnya sedemikian rupa supaya para pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Baiklah yuk langsung disimak saja.
Uraian Lengkap Pengertian Cuaca
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Cuaca? Mungkin anda pernah mendengar kata Cuaca? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, unsur, perubahan, dampak, upaya dan proses. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relative sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terjadi di lapisan troposfer, yaitu atmosfer yang paling tipis dan paling rendah. Troposfer berada pada ketinggian sekitar 10 km di atas permukaan bumi di ukur dari khatulistiwa. Lapisan ini semakin menipis di daerah kutub utara dan kutub selatan. Udara dilapisan troposfer sangatlah padat, merupakan 80% dari berat atmosfer seluruhnya. Troposfer hamper seluruhnya terdiri dari uap air yang ada di atmosfer. Dari permukaan bumi sampai ke batas teratas lapisan troposfer yang dikenal sebagai tropopause. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah Meteorologi. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya terjadi hanya beberapa jam saja. Misalnya : pagi hari, siang hari, atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-berbeda untuk setiap tempat serta waktunya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiran cuaca yang dikembangkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMG ), Departemen Perhubungan. Untuk Negara-negara yang sudah maju, perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat.
Unsur-unsur Cuaca
Ada 3 unsur utama dari cuaca, yaitu sinar matahari, angin dan air. Matahari menghasilkan energi yang dapat mengendalikan angin. Energi ini sangatlah kuat. Energi matahari yang menimpa planet bumi dalam seminggu lebih besar jumlahnya jika dibandingkan dengan energi yang dihasilkan oleh batubar, bensin, dan bahan-bahan lain yang pernah dipergunakan manusia selama ini.
1. Sinar matahari
Sinar matahari yang dipancarkan kebumi hanya sedikit diserap oleh lapisan atmosfer. Sebagian besar sinar matahari langsung diterima permukaan bumi, kemudian dipantulkan kembali sebagian ke atmosfer. Hal ini yang menyebabkan suhu di lapisan atmosfer bawah (trotosfer) paling tinggi dibagian yang dekat dengan permukaan bumi dan semakin rendah seiring dengan naiknya ketinggan.
2. Angin
Setiap orang tahu bahwa udara beredar dalam bentuk tiupan, pusaran, arah angin,dan lain-lain. Meskipun demikian, pentingnya peredaran angin ini tidak begitu diketahui orang. Peredaran udara ini tidak sekedar suatu cirri cuaca, seperti matahari terbit atau turunnya salju. Namun, peredaran udara ini sangat berpengaruh terhadap perubahan cuaca. Peredaran udara dapat menghadirkan awan yang dapat menutup matahari di siang hari dan bintang-bintang di malam hari. Udara juga dapat membawa salju, hujan, hujan es, kekeringan ataupun banjir.
3. Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhanair di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi.
Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca merupakan salah satu yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi aktivitas yang ada dalam kehidupan sehari-hari. beberapa faktor terjadinya perubahan cuaca tersebut tidak lain adalah karna faktor alam yang terjadi secara alami dan akibat adanya aktifitas manusia yang terus – menerus mengubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan yang sudah ada. Berikut adalah beberapa faktor terjadinya perubahan cuaca :
-
Suhu Udara
Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Sebagaimana di ketahui bahwa permukaan Bumi menerima panas dari penyinaran Matahari berupa radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar Matahari yang dipancarkan ini tidak seluruhnya sampai ke permukaan Bumi. Hal ini dikarenakan pada saat memasuki atmosfer, berkas sinar Matahari tersebut mengalami pemantulan (refleksi), pembauran (scattering), dan penyerapan (absorpsi) oleh material-material di atmosfer. Persentase jumlah pemantulan dan pembauran sinar Matahari oleh partikel atmosfer ini dinamakan albedo. Pada saat memasuki atmosfer, sekitar 7% energi sinar Matahari langsung dibaurkan kembali ke angkasa, 15% diserap oleh partikel-partikel udara dan debu atmosfer, 24% dipantulkan oleh awan, dan 3% diserap oleh partikel-partikel awan. Jadi, persentase albedo sinar Matahari oleh atmosfer adalah sekitar 49%, sedangkan yang sampai di permukaan Bumi hanya 51%. Energi Matahari yang sampai di permukaan Bumi ini kemudian dipantulkan kembali sekitar 4%. Jadi, jumlah keseluruhan energi Matahari yang diserap muka Bumi adalah sekitar 47%.
-
Tekanan Udara
Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika cuaca adalah tekanan udara, yaitu tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam satuan wilayah tertentu dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara sangat dipengaruhi tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas) massa udara. Semakin tinggi kerapatan udara, semakin tinggi pula tekanannya. Berbeda dengan ting kat kerapatan yang berbanding lurus dengan tekanan udara, suhu di suatu wilayah berbanding terbalik dengan tekanan udaranya. Semakin tinggi suhu udara, semakin rendah tekanan udaranya. Hal ini dikarenakan suhu yang tinggi menyebabkan udara di daerah itu memuai dan menjadi renggang.
-
Angin
Perbedaan tekanan udara di berbagai wilayah di muka Bumi mengakibatkan terjadinya gerakan massa udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Pola gerakan udara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu adveksi, konveksi, dan turbulensi. Adveksi adalah gerakan udara yang arahnya mendatar atau horizontal. Konveksi adalah gerakan massa udara dengan arah vertikal. Adapun turbulensi adalah perubahan arah dan kecepatan gerakan udara karena faktor-faktor tertentu.
-
Kelembapan Udara dan Awan
massa udara terdiri atas berbagai macam gas dengan kandungan yang berbeda-beda. Salah satunya adalah uap air. Banyaknya uap air yang terkandung dalam sejumlah massa udara dikenal dengan kelembapan atau kelengasan udara. Jika tingkat kelembapan relatif telah mencapai 100%, massa udara akan mencapai titik jenuh sehingga dapat terjadi proses kondensasi (pengembunan), di mana uap air akan berubah kembali menjadi titik-titik air di atmosfer. Kumpulan titik-titik air di atmosfer disebut awan.
-
Hujan
Hujan merupakan hasil kondensasi uap air yang terus berlangsung di udara. Titik titik air yang membentuk awan akan bergabung membentuk partikel yang lebih besar kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Titik air hujan pada umumnya berjari-jari antara 0,3-3mm, sedangkan pada hujan rintik-rintik berjari-jari antara 0,04-0,3mm. Selain hujan yang berupa cairan, ada pula hujan yang berupa padatan yaitu hujan salju dan hujan es. Hal ini terjadi karena uap air langsung menjadi padat berbentuk kristal, apabia terjadi pada suhu -15ºC sampai -20ºC. Proses itu dinamakan sublimasi. Curah hujan dapat diukur. Jika semua angka pengukuran dijumlahkasn selama satu bulan distasiun meteorologi, maka diperoleh curah hujan bulanan. Jika dilanjutkan sampai setahun maka diperoleh data curah hujan tahunan.
Dampak Dari Adanya Perubahan Cuaca
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak fenomena cuaca yang sering dijumpai. Diantaranya adalah angin, awan, hujan, salju, kabus dan ribut pasir. Perubahan cuaca yang lebih jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah bencana alam seperti puting beliung, hujan badai, dan sebaigainya. Hampir semua fenomena perubahan cuaca dalam kehidupan sehari-hari ini terjadi di troposfer ( bagian bawah atmosfer ). Berikut adalah beberapa dampak dari terjadinya perubahan cuaca :
- Pengaruh langsung yang dirasakan di Bumi sebagai akibat radiasi Matahari adalah adanya perbedaan suhu udara di berbagai tempat
- Perbedaan tekanan udara di berbagai wilayah di muka bumi mengakibatkan terjadinya gerakan massa udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah
- Dapat menyebabkan penurunan pada kondisi manusia akibat menerima efek dari perubahan cuaca yang tidak menentu
- Dapat menyebabkan penyakit bagi manusia
- Menurunnya kualitas bagi sector pertanian, dll.
Upaya Penanggulangan Dari Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca merupakan salah satu yang dapat menyebabkan adanya dampak yang negatif bagi keseharian. Berikut merupakan beberapa upaya penanggulangan dari adanya perubahan cuaca yang bisa membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia :
- Dengan menanamkan kesadaran akan kebersihan dan cinta lingkungan. Seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat terlebih di sungai yang dapat menyebabkan kebanjiran..
- Mengurangi pemakaian rumah kaca yang bisa menyebabkan perubahan cuaca
- Menciptakan tekonologi yang ramah lingkungan. Seperti kendaraan yang tidak menyebabkan polusi udara, dll.
Proses Terjadinya Cuaca
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi. Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang.
Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting. Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina berlangsung.
Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim (Anon, ? ). Pengendali iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain menurut Lakitan (2002) adalah (1) posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang), (2) keberadaan lautan atau permukaan airnya, (3) pola arah angin, (4) rupa permukaan daratan bumi, dan (5) kerapatan dan jenis vegetasi. Gambar dibawah adalah gambar dari sistem iklim secara umum Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.
Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan serta pertambahan jumlah penduduk bumi yang berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi normal.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Cuaca : Pengertian, Unsur, Perubahan, Dampak, Upaya dan Proses Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Pengertian Cuaca first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment