Osteoporosis : Pengertian, Gejala, Penyebab, Faktor - Ruang Bimbel
Keberadaan internet membuat siapapun bisa dengan mudah mengakses setiap informasi yang ada di dunia, baik itu yang berupa video, atau pun tulisan seperti yang tertuang dalam situs ini. Baiklah, sepertinya cukup basa-basinya, biar gak kelamaan yuk langsung kita simak saja pembahasan atau uraian lengkap terkait Osteoporosis : Pengertian, Gejala, Penyebab, Faktor dibawah ini.
Penjelasan Lengkap Osteoporosis : Pengertian, Gejala, Penyebab, Faktor
Osteoporosis – Hai sobat ruangbimbel.co.id. diartikel sebelumnya kita sudah membahas artikel mengenai Kolesterol. maka kali ini kita bakal membahas artikel mengenai Osteoporosis. Nah langsung aja yuuk simak artikel ini beserta ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pengertian Osteoporosis
Pengertian Osteoporosis merupakan suatu kondisi dimana tulang pada tubuh manusia mengalami penurunan kualitas jaringan tulang sehingga menimbulkan kerapuhan atau keropos.
Menurut WHO pada tahun 1992. Konferensi Internasional tentang Pembangunan di Roma menyatakan bahwa osteoporosis adalah penyakit yang ditandai oleh ciri-ciri spesifik seperti kepadatan tulang, perubahan kepadatan mineral tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang yang juga meningkatkan patah tulang. Risiko patah tulang.
Gejala Osteoporosis awalnya sulit diketahui karena memang tidak menimbulkan keluhan atau gejala yang berarti hingga puluhan tahun. Gejalanya ditandai dengan rasa nyeri dan perubahan bentuk tulang yang menandakan bahwa kepadatan tulang telah berkurang yang menimbulkan adanya pengeroposan.
Baca Juga Kolesterol : Pengertian, Gejala, Penyebab
Jadi, Pengertian Osteoporosis orang-orang yang mengidap Osteoporosis biasanya akan memberikan gejala seperti tinggi badan yang berkurang, bungkuk atau bentuk tubuh berubah, patah tulang dan nyeri karena patah tulang.
Penyebab Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
- Kurang hormon estrogen (hormon utama pada wanita)
Pengertian Osteoporosis – Hormon ini berfungsi untuk membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang. Gejalanya timbul pada perempuan di usia antara 51 hingga 75 tahun. Produksi hormon estrogen berkurang mulai 2-3 tahun sebelum menopause dan terus berlangsung 3-4 tahun setelah menopause. Hal ini berakibat menurunnya massa tulang sebanyak 1-3 % dalam waktu 5-7 tahun pertama setelah menopause. Keadaaan ini disebut juga dengan Osteoporosis pascamenopause.
- Kekurangan kalsium
Hal ini berkaitan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang baru yang berarti terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini terjadi pada orang-orang berusia lanjut dan dua kali lebih sering menyerang wanita.
- Kondisi medis dan obat-obatan
Kondisi medis yang dapat menyebabkan Osteoporosis adalah gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal seperti paratiroid, tiroid dan adrenal. Sedangkan obat-obatan yang menyebabkan penyakit ini meliputi anti kejang, kortikosteroid, barbiturat dan hormon tiroid yang berlebihan.
- Penyebab tidak diketahui
Pada kondisi ini terjadi pada anak-anak dan remaja yang memiliki fungsi dan kadar hormon yang normal, kadar vitamin normal akan tetapi mengalami kerapuhan tulang yang tidak diketahui sebabnya. Selain faktro diatas ada 2 faktor lain yang menimbulkan risiko terkena penyakit Osteoporosis, yakni faktor yang tidak dapat dikendalikan dan dapat dikendaalikan.
Faktor Osteoporosis
Pertama, faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti:
- Jenis kelamin. Kaum wanita memiliki risiko lebih besar terkena Osteoporosis dibandingkan kaum pria. Hal ini dipengaruhi hormon estrogen yang menurun kadarnya di usia 35 tahun.
- Usia. Secara alamiah seiring bertambahnya usia maka kondisi tulang akan semakin rapuh karena berkurangnya kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium.
- Riwayat keluarga. Apabila keluarga ada yang mengidap penyakit Osteoporosis maka kemungkinan besar keturunan berisiko mengidap penyakit yang sama.
- Sosok tubuh. Orang yang bertubuh mungil memiliki risiko Osteoporosis. Begitu pula dengan seseorang yang memiliki tubuh kurus lebih berisiko terkena Osteoporosis dibandingkan orang yang bertubuh besar.
Kedua, faktor yang dapat dikendalikan antara lain:
- Aktivitas fisik. Orang yang kurang beraktivitas fisik cenderung memiliki otot yang kendor. Otot yang kendor dapat mempercepat menurunkan kekuatan tulang. Untuk itu dianjurkan berolahraga secara teratur minimal 3 kali dalam seminggu guna meningkatkan kepadatan tulang. Olahraga yang dianjurkan seperti jalan, senam aerobik dan menaiki tangga.
- Kurang kalsium. Dalam pembentukan tulang kehadiran kalsium sangat diperlukan. Apabila jumlah kalsium dalam tubuh berkurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dibagian lain termasuk yang ada di tulang. Maka penuhilah kebutuhan kalsium tubuh dengan minum susu 2 gelas dan vitamin D serta dengan mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium seperti tempe, tahu, brokoli, keju, ikan teri dan kacang-kacangan. Sedangkan vitamiin D dapat diperoleh dari sinar matahari dengan cara berjemur di pagi hari selama 20 sampai 30 menit 3x dalam seminggu.
- Merokok dan minuman beralkohol. Nikotin dalam rokok menggangu penyerapan dan penggunaan kalsium dalam tubuh. Akibatnya, Osteoporosis akan lebih cepat menyerang tubuh seseorang. Minuman beralkohol dapat melukai lambung dan menyebabkan perdarahan yang berakibat pada hilangnya kalsium dalam darah. Agar hal itu tidak terjadi berhentilah merokok dan minum minuman beralkohol.
- Bahan kimia. Bahan kimia seperti asap motor, limbah indutri dan zat pertisida yang terdapat pada sayur dan buah. Semua itu dapat merusak sel-sel tubuh termasuk tulang dan menyebabkan daya tahan tubuh menurun serta pengeroposan tulang. Solusinya, gunakan masker apabila pergi berkendaraan dan cuci buah serta sayuran dengan air yang mengalir sebelum dikonsumsi.
Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih
The post Osteoporosis : Pengertian, Gejala, Penyebab, Faktor appeared first on RuangBimbel.co.id.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment