Daftar Pemberontakan Di Indonesia - Pak Dosen
Memang cukup menarik bila kita membahas mengenai Daftar Pemberontakan Di Indonesia terlebih untuk Anda yang saat ini memang sedang mencarinya. Seperti yang tertulis pada judul kita akan membahas tentang "Daftar Pemberontakan Di Indonesia" secara lengkap, mulai dari awal hingga akhir dan kami menyusunnya sedemikian rupa supaya para pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Baiklah yuk langsung disimak saja.
Uraian Lengkap Daftar Pemberontakan Di Indonesia
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pemberontakan Di Indonesia? Mungkin anda pernah mendengar kata Pemberontakan Di Indonesia? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang 11 daftar pemberontakan di Indonesia. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesiah pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan pelaksanaan demokrasi liberal [1950-1959] kondisi keamanan dalam negeri Indonesia belum stabil. Berbagai macam pergolakan muncul di daerah yang ingin meruntuhkan negara Indonesia. Berikut beberap pemberontakan yang muncul di beberapa daerah adalah sebagai berikut:
1. Pemberontakan APRA di Jawa Barat
Kalangan KNLI membentuk gerakan Angkatan perang Ratu Adil [APRA]. Gerakan ini dipimpin oleh Kapten Westerling yang merupakan mantan tentara KNLI. Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA merebut tempat-tempat penting di Bandung seperti markas Divisi Siliwangi, dan membunuh setiap anggota TNI yang mereka temui di jalan, termasuk letnan Kolonel Lembong. Bahkan Westerling berencana menyerang Kabinet RIS dan membunuh beberapa orang menteri, seperti menteri pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sekjen kementrian pertahanan Mr. Ali Budiarjo, dan pejabat Kepala Staf Angkatan perang kolonel T.B. Simatupang.
Pada April 1950 Sultan Abdul Hamid II dari pontianak yang merupakan kepala negara di kalimantan Barat dan mentri tanpa portofolio di kabinet RIS ditangkap karena dituduh sebagai dalam negara gerakan APRA dan Westerling berhasil melarikan diri ke luar negeri.
2. Pemberontakan Andi Aziz
Andi Aziz adalah mantan letnan Ajunda Wali Negara-Negara Indonesia Timur [NIT] Tjokorde Gede Sukawati yang telah tergabung dalam APRIS dengan pangkat kapten pada tanggal 30 Maret 1950. pada tanggal 5 April 1950, pasukan Andi Aziz meyerbu dan menduduki markas APRIS di Makassar.Mereka Menuntut agar pasukan APRIS dan KNLI saja yang bertanggung jawab terhadap keamanan NIT. Mereka beranggap bahwa RIS tidak memedulikan keinginan anggota KNLI di Makassar untuk menjadi TNI yang tidak diintegrasikan dengan pasukan-pasukan TNI di Jawa. selain itu, Andi Aziz dan pasukanya juga menginginkan agar NIT tetap pertahankan.
Dalam menghadapi tuntutan tersebut, pemerintah mengeluarkan ultimatum yang mengaruskan Andi Aziz mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, ultimatum tersebut tidak diharuskan oleh Andi Aziz dan pasukannya. Pemerintah akhirnya bertindak tegas dan mengirimkan pasukan EKspedisi ke Makassar yang dipimpin oleh Kolonel Alex kawilarang, yang di dahului oleh Batalion Worang yang telah mendarat pada 18 April 1950.
Ahirnya Andi Aziz menyerahkan diri pada akhir April 1950. Namun demikian, pertempuran terus berlangsung antara pasukan APRIS dengan pasukan KNLI dan pertempuran baru dapat diatasi pada bulan Agustus 1950 dan pada tahun 1953 Andi Aziz dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara oleh pengadilan militer Yogyakarta.
3. Berdirinya Republik Maluku Selatan
pada tanggal 25 APRIL 1950 di Ambon diproklamasikan berdirinya replubik Maluku Selatan [RMS]. RMS diprolamasikan oleh Mr. Dr. Ch. R.S. Soumokil, mantan jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Soumokil sebenaranya telah terlibat di dalam petualangan Andi Aziz Akibat kegagalan gerakan itu, ia melarikan diri ke Maluku Tengah dan menjadikan Ambon sebagai pusat kegiatan.
Soumokil berani mendirikan RMS karena mendapat bantuan penuh dari pihak Belanda dan KNLI yang berada di Ambon. Pemerintah RIS di Jakarta ingin menyelesaikan persoalan itu secara damai sehingga dikirimlah misi perdamaian ke Ambon yang dipimpin oleh Dr.leimena. Akan tetapi, pihak pemberontak tidak mau berunding. Akhirny, pemerintah terpaksa menggunakan kekuatan militer untuk menumpas para pemberontak. kota Ambon dikepung oleh tentara APRIS di bawah komando letnan kolonsel Slamet Riyadi. Pada saat pasukan APRIS berusaha merebut Benteng New Victori, letkol Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran tersebut. Walaupun komandannya tewas, para prajurit APRIS terus maju menyerbu hingga Benteng New victoria berhasil direbut dan kota Ambon diduduki.
Sebagai tentara RMS yang tidak mau menyerah melarikan diri ke hutan dan menyusup masuk ke pulau seram. Operasi militer yang dilakukan APRIS terus berlanjut hingga akhirnya pertempuran sengit tersebut dapat direndam pada 8 November 1950. Pada bulan November 1963, Dr. Soumokil berhasil menyelamatkan diri, akhirnya ditangkap dan dibawa kejakarta diadil oleh Mahkamah Militer dengan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1964.
4. Pemberontakan PRRI atau Persemesta
Selama munculnya berbagai pemberontakan di daerah-daerah tertentu timbul pula pergolokan hebat. Pokok persoalanya adalah adanya rasa tidak puas dan tidak percaya kepada pemerintah pusat. Mereka melakukan gerakan yang melawan hukum, antara lain dengan mendirikan berbagai dewan seperti berikut:
- Dewan Banteng di sumatra Barat yang dipimpin oleh letna kolonel Achmad Husein.
- Dewan Manguni di sulawesi Utara ytang dipimpin oleh letnan kolonel Vince samuel.
- Dewan Gajah di sumatra Utara yang dipimpin oleh kolonel Malaudin Simnolon.
- Dewan Garuda di sumatra Selatan, pendirinya adlah golongan politik tertentu yang didukung letna kolonel Barlian dan aktivitasnya dipimpin oleh Mayor Nawawi.
Pemerintah berusaha menyelaikan persoalan di daerah-daerah secara damai, namun mereka tetap berkeinginan memisahkan diri dari pemerintah pusat. Pada tanggal 10 Febuari 1958 ketua dewan Banteng letnan kolonel Achmad Husein mengeluarkan ultimatum agar kabinet juanda mengunduhkan diri secepatnya. karena ultimatumnya tidak ditanggapi pemerintah pusat,Pada tanggal 15 Febuari 1958, letnan kolonel Achmad Husein segera memproklamasikan berdirinya pemerintah revolusioner Republik Indonesia [PRRI] dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai perdana mentri. pusat kedudukan PRRI berada di Bukittinggi.
Pemerintah bertindak tegas menghadapi berbagai pemberontakan itu. Komando Daerah Militer Sumatra Tengah segera dibekukan,letna kolonel Achmad Husein dan kawan-kawanya dipecat dengan tidak hormat dari dinas militer.
Oleh karena usaha penyelesaian secara damai tidak berhasil, pemerintah terpaksa menggunakan operasi. Operasi penumpasan pemberontakan PRRI diberi nama sandi Operasi 1 Agustus yang dipimpin kolonel Ahmad Yani.
Secara bertahap pasukan pemerintah berhasil merebut kota-kota yang dikuasai PRRI. pada tanggal 4 mei 1958 pusat pertahanan para pemberontak di Bukittinggi dapat direbut dan sisa-sisa pasukanya dapat dihancurkan.
pergolokan juga terjadi Sulawesi Utara. pada tanggal 17 Febuari 1958, letnan kolonel D.J. Somba sebagai komandan komando Daerah militer Sulawesi Utara dan Tengah [KDMSUT] memuntuskan hubungan dengan pemerintah pusat. Ia menyatakan berdirinya gerakan perjuaangan rakyat semesta [permesta],dan dengan terang-terangan mendukung PRRI.
Operasi militer segera dilakukan dengan diberi sandi Operasi saptamarga dan Operasi Merdeka. Operasi militer ini dipimpin letna kolonel Rukmito Hendraningrat. Operasi militer yang dilancarkan sejak April Agustus 1958 berhasil menghancurkan para pemberontak permesta. pemberontakan permesta mendapat bantuan dari kekuatan asing, seperti Amerika serikat dan negara-negara Barat. Hal ini dibuktikan dengan serangan udara yang dilakukan pilot berkebangsaan Amerika serikat, Allian pope. Namun, pesawat yang dikemudikannya berhasil ditembak jatuh oleh pasukan APRI Adan AURI.
5. Peristiwa Madiun/PKI
- Melancarkan propaganda anti pemerintah
- Mengadakan pemogokan-pemogokan kerja bagi para buruh di perusahaan misalnya di pabrik karung di Delanggu Klaten.
- Melakukan pembunuhan-pembunuhan misalnya dalam bentrokan senjata di Solo tanggal 2 Juli 1948, Komandan Divisi LIV yakni Kolonel Sutarto secara tiba-tiba terbunuh. Pada tanggal 13 September 1948 tokoh pejuang 1945, Dr. Moewardi diculik dan dibunuh.
Panglima Jenderal Sudirman segera memerintahkan kepada Kolonel Gatot Soebroto di Jawa Tengah dan Kolonel Soengkono di Jawa Timur agar mengerahkan kekuatan kekuatan TNI dan polisi untuk menumpas kaum pemberontak. Karena Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang sakit maka pimpinan operasi penumpasan diserahkan kepada Kolonel A. H. Nasution, Panglima Markas Besar Komando Jawa (MBKD). Walaupun dalam operasi penumpasan PKI Madiun ini menghadapi kesulitan karena sebagian besar pasukan TNI menjaga garis demarkasi menghadapi Belanda, dengan menggunakan dua brigade kesatuan cadangan umum Divisi III Siliwangi dan brigade Surachmad dari Jawa Timur serta kesatuan-kesatuan lainnya yang setia kepada negara Indonesia maka pemberontak dapat ditumpas. Pada tanggal 30 September 1948 seluruh kota Madiun dapat direbut kembali oleh TNI. Musso yang melarikan diri ke luar kota dapat dikejar dan ditembak TNI. Sedangkan Amir Syarifuddin tertangkap di hutan Ngrambe, Grobogan, daerah Puwadadi dan dihukum mati. Akhirnya pemberontakan PKI di Madiun dapat dipadamkan meskipun banyak memakan korban dan melemahkan kekuatan pertahanan RI.
6. Pemberontakan DI / TII di Jawa Barat
- Medannya berupa daerah pegunungan-pegunungan sehingga sangat mendukung pasukan DI/TII untuk bergerilya
- Pasukan Kartosuwiryo dapat bergerak dengan leluasa di kalangan rakyat
- Pasukan DI /TII mendapat bantuan dari beberapa orang Belanda, antara lain pemilik-pemilik perkebunan dan para pendukung negara Pasundan
- Suasana politik yang tidak stabil dan sikap beberapa kalangan partai politik telah mempersulit usaha-usaha pemulihan keamanan.
7. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
8. Pemberontakan DI/TII di Aceh
9. Pemberontakan DI / TII di Sulawesi Selatan
10. Pemberontakan DI /TII di Kalimantan Selatan
11. Pemberontakan G 30 S/PKI dan Cara Penumpasannya
-
PKI menyatakan dirinya sebagai pejuang perbaikan nasib rakyat serta berjanji akan menaikkan gaji dan upah buruh, pembagian tanah dengan adil, dan sebagainya.
-
PKI juga mencari pendukung dari berbagai kalangan mulai dari para petani, buruh kecil, pegawai rendahan baik sipil maupun militer, seniman, wartawan, guru, mahasiswa, dosen, intelektual, dan para perwira ABRI.
-
Pengaruh PKI yang besar dalam bidang politik sehingga memengaruhi terhadap kebijakan pemerintah. Misalnya, semua organisasi yang anti komunis dituduh sebagai anti pemerintah. Manifesto Kebudayaan (Manikebu), sebagai organisasi para seniman dibubarkan pemerintah pada bulan Mei 1964. Kebijakan politik luar negeri RI pada waktu itu lebih condong ke Blok Timur yakni dengan terbentuknya Poros Jakarta-Peking.
- Letnan Jenderal Ahmad Yani
- Mayor Jenderal R. Suprapto
- Mayor Jenderal Haryono MT
- Mayor Jenderal S. Parman
- Brigadir Jenderal DI. Panjaitan
- Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
- Letnan Satu Pierre Andreas Tendean.
- Pada tanggal 1 Oktober 1965 operasi untuk merebut kembali RRI dan Kantor Telkomunikasi sekitar pukul 19.00. Dalam sekitar waktu 20 menit operasi ini berhasil tanpa hambatan. Selanjutnya Mayor Jenderal Soeharto selaku pimpinan sementara Angkatan Darat mengumumkan lewat RRI yang isinya sebagai berikut.
(a) Adanya usaha usaha perebutan kekuasaan oleh yang menamakan dirinya Gerakan 30 September.
(b) Telah diculiknya enam tinggi Angkatan Darat.
(c ) Presiden dan Menko Hankam/Kasab dalam keadaan aman dan sehat.
(d) Kepada rakyat dianjurkan untuk tetap tenang dan waspada.
- Menjelang sore hari pada tanggal 2 Oktober 1965 pukul 06.10 operasi yang dilakukan oleh RPKAD yang dipimpin oleh Kolonel Sarwo Edhi Wibowo dan Batalyon 328 Para Kujang. Operasi ini berhasil menguasai beberapa tempat penting dapat mengambil alih beberapa daerah termasuk daerah sekitar bandar udara Halim Perdanakusumah yang menjadi pusat kegiatan Gerakan 30 September.
- Dalam operasi pembersihan di kampung Lubang Buaya pada tanggal 3 Oktober 1965, atas petunjuk seorang anggota polisi, Ajun Brigadir Polisi Sukitman diketemukan sebuah sumur tua tempat jenazah para perwira Angkatan Darat dikuburkan. Mereka yang menjadi korban kebiadaban PKI tersebut mendapat penghargaan sebagai pahlawan revolusi.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Daftar Pemberontakan di Indonesia: 11 Daftar Pemberontakan di Indonesia Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Daftar Pemberontakan Di Indonesia first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment